Scroll untuk baca artikel

BERITAKhas

Disparbud Kabupaten Solok Gelar Pertemuan dengan Ketua KAN: H. Adius Saleh Terpilih sebagai Ketua FORKAN

×

Disparbud Kabupaten Solok Gelar Pertemuan dengan Ketua KAN: H. Adius Saleh Terpilih sebagai Ketua FORKAN

Sebarkan artikel ini

Kabaminang.com – Kotobaru, Kabupaten Solok, 30 Agustus 2024, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Solok menggelar pertemuan penting dengan para Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) se-Kabupaten Solok.

Pertemuan ini berlangsung di ruang rapat Gedung Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Solok di Koto Baru.

Pertemuan yang dihadiri oleh Sekretaris Disparbud, drg. Aida Herlina, dan Ketua KAN dari berbagai nagari di Kabupaten Solok ini bertujuan untuk menyinkronkan kegiatan kebudayaan dan KAN untuk tahun 2025, sekaligus mendengarkan masukan dan saran untuk kegiatan-kegiatan berikutnya.

Dalam sambutannya, drg. Aida Herlina menjelaskan bahwa pertemuan ini merupakan langkah awal untuk memastikan agar kegiatan kebudayaan di Kabupaten Solok dapat berjalan dengan harmonis dan terkoordinasi dengan baik.

“Kami berharap pertemuan ini bisa menjadi wadah bagi kita semua untuk menyatukan visi dan misi dalam melestarikan serta mengembangkan budaya lokal di Kabupaten Solok,” ujarnya.

Selain membahas rencana kegiatan untuk tahun 2025, pertemuan ini juga menjadi ajang diskusi dan tanya jawab yang konstruktif.

Salah satu isu utama yang muncul dalam diskusi tersebut adalah adanya keinginan dari para Ketua KAN untuk membentuk sebuah wadah organisasi yang dapat menjadi sarana koordinasi dan kerjasama antar KAN di Kabupaten Solok.

“Salah satu masukan yang sangat penting dari para Ketua KAN adalah perlunya sebuah forum resmi yang dapat memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antar KAN. Kami dari Disparbud menyambut baik ide ini dan menyerahkan sepenuhnya kepada para peserta rapat untuk mendiskusikannya lebih lanjut,” ungkap drg. Aida Herlina.

Setelah melalui diskusi yang intens dan mencapai kesepakatan bersama, pada akhirnya, H. Adius Saleh Dt. Rajo Mudo terpilih sebagai Ketua Forum Kerapatan Adat Nagari (FORKAN) Kabupaten Solok.

Pemilihan ini berlangsung secara mufakat dan penuh semangat kebersamaan di antara para Ketua KAN yang hadir. FORKAN diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam upaya pelestarian adat dan budaya di nagari-nagari Kabupaten Solok.

“Ini adalah tanggung jawab yang besar, dan saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menjalankan amanah ini. Saya berharap kita semua dapat bekerja sama untuk kepentingan masyarakat dan kebudayaan kita,” kata H. Adius Saleh Dt. Rajo Mudo usai terpilih sebagai Ketua FORKAN.

Ia juga menegaskan bahwa langkah awal yang akan diambilnya adalah menyusun kepengurusan FORKAN agar dapat segera berfungsi dan bergerak sesuai dengan tujuan organisasi.

Pertemuan ini diakhiri dengan rasa optimisme yang tinggi dari semua pihak yang hadir. Mereka sepakat bahwa terbentuknya FORKAN merupakan langkah penting untuk memperkuat kerjasama dan sinergi antar nagari dalam pelestarian adat dan budaya.

“Ini adalah momentum yang baik bagi kita semua. Dengan adanya FORKAN, kita bisa lebih terorganisir dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya kita,” tutup drg. Aida Herlina.

Dengan terpilihnya H. Adius Saleh Dt. Rajo Mudo sebagai Ketua FORKAN, diharapkan kepengurusan organisasi ini dapat segera terbentuk dan mulai menjalankan program-program yang telah direncanakan.

FORKAN akan menjadi wadah yang strategis dalam menyatukan langkah dan kebijakan antar KAN, sehingga adat dan budaya di Kabupaten Solok dapat terus lestari dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

Pertemuan yang digelar pada hari Jumat, 30 Agustus 2024 ini, menjadi tonggak sejarah baru dalam upaya pelestarian adat dan budaya di Kabupaten Solok. Semua pihak berharap agar inisiatif ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat, khususnya dalam menjaga nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur.

Kedepannya, diharapkan FORKAN dapat menjadi mitra yang solid bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kebudayaan.

Ini termasuk dalam hal perlindungan situs-situs bersejarah, penyelenggaraan upacara adat, serta pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya.

Dengan begitu, Kabupaten Solok akan semakin dikenal sebagai daerah yang tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga kaya akan warisan budaya yang unik dan berharga. (RA)