Kabaminang.com – Alhamdulillah wa syukurillah, ungkapan syukur yang terucap tulus dari seorang Yudha Fajria Zaslawiyuka, ST, seorang ibu dua anak yang akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN). Perjalanan panjang yang penuh doa, usaha, dan pengorbanan itu kini membawanya ke Papua Barat, tempat ia akan menjalankan amanah sebagai abdi negara di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Hari Penantian yang Menggetarkan
Minggu, 12 Januari 2025 adalah momen yang mendebarkan bagi ribuan peserta tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di seluruh Indonesia. Hari itu merupakan pengumuman akhir hasil seleksi, sebuah momen yang menentukan arah hidup banyak orang. Tidak terkecuali bagi Yudha Fajria, yang bersama suaminya, Afdal, ST, menanti kabar tersebut dengan penuh harap. Suasana siang itu terasa sunyi, bahkan keduanya hanya saling diam dalam keheningan penuh makna.
Namun, keheningan itu pecah ketika sebuah pesan masuk dari teman sekantor Yudha. Sebuah tangkapan layar berisi ucapan selamat dan pengumuman resmi bahwa ia lulus formasi di Kementerian PUPR RI. Emosi yang tertahan seketika meluap. Yudha dan Afdal langsung sujud syukur, air mata haru mengalir di wajah mereka. Kebahagiaan ini adalah puncak dari perjalanan panjang Yudha sebagai Tenaga Harian Lepas (THL) di dinas tempatnya mengabdi sejak 2018.
Takdir Membawanya ke Papua Barat
Awalnya, Yudha memilih formasi Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa Ahli Pertama di Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Sumatera Barat. Namun, dalam hasil akhir, ia justru ditempatkan pada formasi yang sama di wilayah Papua Barat, tepatnya di Manokwari. Keputusan tersebut tidak hanya mengejutkan, tetapi juga mengubah rencana hidupnya secara signifikan.
Keputusan ini diterima Yudha dengan lapang dada dan penuh rasa syukur. Baginya, apa pun kehendak Allah SWT pasti mengandung hikmah yang luar biasa. “Jarak bukanlah kendala untuk menjadi yang terbaik,” demikian pesan dari kedua orang tuanya yang berada di kampung halaman, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Dukungan penuh dari keluarga menjadi bekal utama bagi Yudha untuk menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya.
Dukungan Keluarga dan Rekan Kerja
Berita bahagia ini segera disampaikan Yudha kepada orang tuanya yang berada di kampung halaman. Sambutan hangat dan doa mengalir dari mereka. Sebagai anak, Yudha merasakan kebanggaan dapat membawa nama baik keluarga dan mengharumkan ranah Minang di tanah rantau. Tidak hanya keluarga, pimpinannya di dinas tempat ia mengabdi juga memberikan dukungan penuh. Sejak 2018, Yudha telah menjadi bagian penting dalam tim mereka sebagai THL, membangun pengalaman dan reputasi yang baik.
Ucapan terima kasih Yudha kepada rekan kerja dan pimpinannya di Kabupaten Solok mencerminkan rasa hormat dan penghargaan yang tinggi. Ia menyadari bahwa perjalanan ini tidak dapat ia tempuh seorang diri, melainkan atas dukungan dari berbagai pihak yang selalu memberinya semangat.
Read More:
- 1 Di Balik Sorotan: Kisah Cinta dan Tragedi Keluarga Diogo Jota yang Mengharukan
- 2 Bagaimana Satelit Memperbarui Data Transaksi Antar Bank: Proses, Teknologi, dan Keandalannya
- 3 Meninggalkan Zona Nyaman: Langkah Awal Menuju Hidup yang Lebih Bermakna
Tantangan dan Harapan di Tanah Papua
Penempatan di Papua Barat bukanlah tugas yang ringan. Sebagai wilayah dengan karakteristik geografis dan budaya yang berbeda dari Sumatera Barat, Yudha menyadari bahwa ia harus siap beradaptasi dan memberikan kontribusi terbaik. Namun, semangatnya sebagai seorang istri, ibu, dan abdi negara membuat ia yakin bahwa semua tantangan ini dapat ia hadapi.
Harapannya sederhana namun mendalam: menjadi ASN yang baik, bersih, dan berprestasi. Yudha ingin keberadaannya tidak hanya berdampak pada kemajuan instansi tempat ia bekerja, tetapi juga membawa nama baik Kabupaten Solok dan masyarakat ranah Minang. Ia juga berharap bahwa kehadirannya di Papua Barat dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Kisah Yudha adalah cerminan perjuangan, doa, dan pengorbanan. Dari seorang THL yang bekerja keras sejak 2018 hingga akhirnya meraih impian sebagai ASN, perjalanan ini penuh dengan pelajaran berharga. Keberhasilannya menunjukkan bahwa tidak ada usaha yang sia-sia, selama diiringi dengan niat baik dan doa kepada Allah SWT.
Pesan dari kedua orang tuanya, “Bertekadlah menjadi abdi negara yang baik, bersih, dan berprestasi,” menjadi motivasi yang terus menguatkan langkahnya. Bagi generasi muda, kisah ini menjadi pengingat bahwa setiap mimpi besar memerlukan kerja keras, ketekunan, dan keberanian untuk menerima keputusan Allah dengan lapang dada.
Yudha Fajria Zaslawiyuka kini bersiap memulai babak baru dalam hidupnya di Manokwari, Papua Barat. Ia membawa semangat, doa, dan harapan besar dari keluarga, teman, dan masyarakat Solok. Sebagai abdi negara, ia berkomitmen untuk memberikan yang terbaik, mengabdi dengan tulus, dan membawa keberkahan di tempat barunya.
Semoga perjalanan Yudha di Papua Barat menjadi inspirasi bagi banyak orang, bahwa keterbatasan dan jarak bukanlah penghalang untuk menjadi yang terbaik. Tanah Papua kini menyambut Yudha dengan tangan terbuka, siap menjadi saksi dari dedikasi dan pengabdiannya sebagai seorang ASN yang berprestasi.
(NGK)