Kabaminang.com, Jakarta, Selasa 7 Januari 2025 – Indonesia secara resmi telah bergabung dengan BRICS, kelompok negara-negara berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, per tanggal 1 Januari 2025.
Keanggotaan ini menandai babak baru dalam diplomasi ekonomi Indonesia dan telah memberikan dampak positif terhadap nilai tukar rupiah.
Penguatan Signifikan Rupiah
Pasar keuangan Indonesia memberikan respons positif terhadap keanggotaan BRICS ini. Pada perdagangan Selasa (7/1/2025), rupiah mencatatkan penguatan yang signifikan terhadap dolar Amerika Serikat.
Data pasar menunjukkan rupiah ditutup pada level Rp 16.143 per dolar AS, menguat 55 poin atau 0,34% dibandingkan penutupan sebelumnya. Penguatan ini juga tercermin pada kurs referensi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), yang mencatat level Rp 16.169 per dolar AS.
Ibrahim Assuabi, Direktur Laba Forexindo Berjangka, dalam analisisnya menyampaikan bahwa bergabungnya Indonesia dengan BRICS telah menciptakan sentimen positif di pasar.
“Keputusan strategis ini tidak hanya memperkuat posisi tawar Indonesia di hadapan OECD, tetapi juga membuka corridor kerja sama yang lebih luas di berbagai sektor strategis,” ujarnya.
Langkah Strategis untuk Penguatan Ekonomi Global
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menegaskan bahwa bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS merupakan langkah strategis yang sejalan dengan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama Selatan-Selatan.
“Keanggotaan ini memberikan platform bagi Indonesia untuk lebih aktif dalam pengambilan keputusan global dan memperkuat kerja sama multilateral,” jelasnya.
Read More:
- 1 Puncak Hari Bhayangkara ke-79 di Monas: Pesta Rakyat dengan Parade, Konser, dan Layanan Gratis
- 2 Kunjungan Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi ke Kantor PPIH Makkah: Penguatan Kerja Sama Haji Indonesia-Arab Saudi
- 3 Kemendikdasmen dan Flinders University Gelar Simposium “Indonesia’s Future: A Multi-Disciplinary Approach” untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Salah satu agenda penting BRICS yang menjadi perhatian adalah upaya dedolarisasi, yang bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dalam transaksi internasional. Indonesia diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan sistem keuangan alternatif yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Prospek dan Peluang Kerja Sama
Keanggotaan Indonesia di BRICS membuka berbagai peluang kerja sama di bidang:
1. Teknologi dan Inovasi
– Transfer teknologi antar negara anggota
– Pengembangan infrastruktur digital
– Kolaborasi riset dan pengembangan
2. Ketahanan Pangan
– Penguatan sistem pertanian
– Pertukaran teknologi pertanian
– Jaminan pasokan pangan
Harapan dan Tantangan ke Depan
- Bergabungnya Indonesia dengan BRICS diharapkan dapat menjadi katalis untuk:
- – Memperkuat stabilitas ekonomi nasional
- – Meningkatkan daya saing global Indonesia
- – Memperluas jaringan kerja sama internasional
- – Memberikan kontribusi positif dalam mengatasi tantangan global
Kementerian Luar Negeri RI menekankan komitmennya untuk berperan aktif dalam berbagai inisiatif BRICS dan memastikan bahwa keanggotaan ini memberikan manfaat konkret bagi kepentingan nasional dan masyarakat global.
Dengan bergabungnya Indonesia, BRICS kini semakin memperkuat posisinya sebagai forum penting dalam tata kelola ekonomi global.
Langkah strategis ini menandai era baru bagi Indonesia dalam percaturan ekonomi dan politik internasional, dengan harapan dapat membawa dampak positif bagi pembangunan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
(TBR)