Kabaminang.com – Lima Puluh Kota, Bertepatan dengan momentum Peringatan Hari Bela Negara (HBN) ke-76, Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan Museum Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Kamis (19/12/2024).
Dalam acara peresmian tersebut, Menteri Fadli Zon didampingi oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi dan Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo. Peresmian Museum PDRI yang berlokasi di Jorong Aia Angek ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita. Pada kesempatan yang sama, turut diresmikan pula Museum Tan Malaka yang berada di Nagari Pandam Gadang.
“Museum PDRI ini merupakan episode penting dalam sejarah perjuangan bangsa, khususnya dalam mempertahankan kemerdekaan,” ungkap Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sambutannya.
Beliau menekankan bahwa museum ini akan menjadi pengingat akan perjuangan panjang bangsa Indonesia, yang semangatnya kini diabadikan dalam bentuk Hari Bela Negara.
Peresmian museum yang telah lama dinantikan oleh masyarakat Lima Puluh Kota, khususnya warga Koto Tinggi ini, mendapat sambutan antusias dari masyarakat setempat.
Read More:
- 1 Bupati Solok Resmikan Launching Perdana Pembayaran PBB P2 Tahun 2025
- 2 Wabup Candra : Akan Bawa Anak Muda Kreatif GESID untuk Percepatan Pembangunan di Kabupaten Solok
- 3 Semarak FLS3N dan O2SN Kabupaten Solok 2025: Ajang Gali Bakat dan Semangat di Tengah Efisiensi Anggaran
Hal ini terlihat dari kehadiran ratusan niniak mamak dan warga yang memadati lokasi untuk menyaksikan peresmian museum yang berdiri megah di sebelah utara Ibu Kota Sarilamak.
Museum PDRI ini dibangun di lokasi yang memiliki nilai historis tinggi, tempat di mana pernah menjadi pusat pemerintahan darurat Republik Indonesia pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Pembangunan museum ini telah melalui proses panjang dan kini hadir sebagai simbol pengingat perjuangan para pendahulu dalam mempertahankan kedaulatan negara.
Peresmian kedua museum ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi pengembangan pariwisata sejarah di Kabupaten Lima Puluh Kota, sekaligus menjadi sarana pembelajaran sejarah yang interaktif bagi generasi muda tentang nilai-nilai perjuangan dan semangat bela negara.
(RR)