Kabaminang.com, Kota Solok – Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) bakal masuk program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kurikulum merdeka SLTA di Sumatera Barat (Sumbar).
Pasalnya Kementrian Kebudayaan RI bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumatera Barat (Sumbar) sedang melakukan uji coba terhadap modul tersebut pada Selasa (29/10/2024) di SMA 1 Kota Solok. Uji coba Modul yang bertema kearifan lokal itu berlangsung dari 29-31 Oktober 2021.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Yayuk Sri Budi Rahayu mengatakan, selama uji coba para pelajar SMAN 1 akan diberikan pembelajaran terkait WTBOS yang sudah ditetapkan sebagai warisan dunia tak benda.
“Para pelajar kita berikan pembelajaran terkait WTBOS. Diketahui Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto telah ditetapkan sebagai warisan dunia sejak tahun 2019 lalu oleh UNESCO dan menjadi satu-satunya World Heritage yang ada di Sumatra Barat.
Ia juga menyampaikan bahwa semenjak ditetapkan sebagai warisan dunia, pihaknya juga telah melakukan upaya aktivasi melalui festival Galanggang Arang, dengan tujuan agar masyarakat luas mengetahuinya.
Maka untuk itu aktivasi WTBOS, lanjut Yayuk perlu dilakukan perluasannya melalui dunia pendidikan, salah satunya di SMAN 1 Kota Solok.
Read More:
- 1 Ketua DPRD Kabupaten Solok Ivoni Munir Buka Pelatihan Etika dan Kepribadian IKA DPRD
- 2 Aroma Tak Sedap Proyek Rusunawa Dharmasraya: Penyidikan Korupsi Terancam Dihentikan
- 3 Wakil Ketua DPRD Hadiri Perayaan Hari Jadi ke-15 dan Peresmian Kantor Baru Nagari Sungai Duo
“Nantinya uji coba modul P5 WTBOS juga dilakukan di SMA 1 Sumatra Barat di Padang Panjang. Uji coba dilakukan dari 4-6 November 2024 yang nantinya akan didampingi akademisi perguruan tinggi. Kita berharap setelah uji coba ini akan lahir modul yang sesuai dengan kearifan lokal Sumatra Barat,” harapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius menyampaikan, sangat mendukung program penguatan nilai-nilai WTBOS dalam pendidikan di Sumatera Barat.
“Kami sangat mendukung sekali, semoga modulnya bisa dilaksanakan di sekolah se Sumbar setelah uji coba nanti,” katanya.
Sementara Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III, Undri,
berharap tahun depan kurikulum ini sudah bisa diterapkan di seluruh sekolah SLTA sederajat di Sumatera Barat. Begitupun nantinya bakal menyasar ke Tingkat SLTP, SD.
“Kita berharap tahun depan sudah bisa diterapkan di seluruh sekolah SLTA di Sumbar dan kedepannya ke tingkat SLTP dan SD,” harapnya.
Hadir dalam kesempatan itu, Ahli WTBOS, Rahmat Gino Sea Games, pimpinan sekolah alam, Miya Maharani, para dosen dari sejumlah kampus dan kepala SMA sederajat di wilayah Solok.(NGK)