Scroll untuk baca artikel

BERITATerkini

Kisah Inspiratif Zulmarnus: Dari Guru hingga Kepala Dinas yang Tetap Sederhana

×

Kisah Inspiratif Zulmarnus: Dari Guru hingga Kepala Dinas yang Tetap Sederhana

Sebarkan artikel ini

Kabaminang.com – Solok, Tidak banyak yang mengenal sosok Zulmarnus, seorang pejabat yang memilih tinggal di kost-kostan di wilayah Arosuka. Lelaki bersuku Piliang yang akrab dipanggil Mak Apuak ini lahir 57 tahun lalu di Ampang Kualo, Kota Solok, dari keluarga sederhana. Meski merupakan putra Sulit Air, ia mengaku sedih karena seakan “kehilangan jejak” dengan kampung halamannya.

“Saya tidak tahu karib kerabat saya di Sulit Air, ya karena keadaan ekonomi orang tua dengan anak yang banyak nyaris tidak ada kesempatan untuk bersilaturahmi kala itu,” ungkapnya dengan nada sendu.

Perjalanan karirnya dimulai setelah menyelesaikan pendidikan Diploma 2 dan Akta II jurusan PMP/IKN IKIP Padang pada tahun 1989. Di usia 23 tahun, ia mengawali pengabdiannya sebagai guru di salah satu SMP di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok. Lebih dari separuh usianya dihabiskan untuk mendidik di kecamatan paling ujung Kabupaten Solok tersebut.

Prestasi dan dedikasi Zulmarnus dalam dunia pendidikan terbukti dengan pencapaiannya menjadi juara pertama Kepala SMA berprestasi Kabupaten Solok pada tahun 2015 dan 2016. Pencapaian ini terasa istimewa mengingat latar belakangnya sebagai guru dan Kepala SMP.

Tahun 2017 menjadi titik balik dalam karirnya ketika ia memutuskan beralih dari jalur fungsional ke struktural. “Mulai 2017 saya beralih dari fungsional ke jalur struktural sebagai bentuk pengembangan potensi diri juga untuk mencoba pengabdian yang lebih luas,” jelasnya.

Karir strukturalnya terus menanjak. Akhir 2017, ia dipercaya sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, kemudian menjabat Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika. Pada 2021, ia diangkat sebagai Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, hingga akhirnya mencapai puncak karir sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan pada awal 2023.

“Bagi saya dan keluarga ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT serta berterima kasih kepada pimpinan, keluarga serta para sahabat yang telah memberi kesempatan dan mengantarkan saya seperti saat ini. Tidak pernah terbersit akan sampai pada puncak karir sebagai seorang pejabat struktural,” ungkapnya penuh syukur.

Meski menjabat sebagai Kepala Dinas, Zulmarnus tetap memilih tinggal di kost-kostan di wilayah Arosuka. Keputusan ini diambil mengingat jarak tempuh 85 kilometer dari Pantai Cermin ke Koto Baru yang cukup jauh. Di sana, ia dapat berkumpul dengan istri, anak, menantu, serta dua cucu laki-lakinya yang sangat dekat dengannya.

“Saya sekarang ada tugas tambahan sambil pergi kerja mengantarkan cucu ke sekolah. Kalau pulang kantor, biasa cucu yang kecil maunya dimandikan sama opanya,” ceritanya sambil tersenyum.

Menatap masa depan, Zulmarnus yang akan genap berusia 58 tahun pada Maret 2025 menyerahkan semuanya kepada ketentuan Allah SWT. Setelah mengabdi kepada bangsa dan negara selama 35 tahun, ia memiliki keinginan sederhana namun bermakna.

“Keinginan terbesar saya setelah purnabakti adalah ke tanah suci bersama istri untuk beribadah, semoga Allah SWT mengabulkan,” ungkapnya penuh harap.

Kisah Zulmarnus menjadi inspirasi bahwa kesederhanaan dan dedikasi yang tinggi dapat mengantarkan seseorang mencapai puncak karir tanpa kehilangan nilai-nilai kemanusiaan dan kerendahan hati.

(NGK)