Kabaminang.com – Pojok Opini, Hari Jumat adalah hari yang istimewa dalam agama Islam. Selain dianggap sebagai penghulu hari, umat Muslim laki-laki memiliki kewajiban untuk menunaikan sholat Jumat di masjid, menggantikan sholat dzuhur. Namun, ada kalanya sebagian laki-laki Muslim mengabaikan kewajiban ini dengan alasan kesibukan atau keadaan tertentu. Seberapa sibukkah seseorang hingga harus meninggalkan sholat Jumat? Artikel ini akan membahas pentingnya sholat Jumat, alasan-alasan yang sering dikemukakan untuk tidak mengikutinya, serta dampaknya secara spiritual dan sosial.
Sholat Jumat bukan sekadar ibadah rutin. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk meninggalkan segala aktivitas duniawi saat panggilan sholat Jumat dikumandangkan. Dalam surat Al-Jumu’ah ayat 9, Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Ayat ini menegaskan bahwa sholat Jumat adalah ibadah yang tidak bisa disepelekan. Kewajibannya bersifat fardhu ain bagi laki-laki dewasa Muslim yang mukallaf (baligh dan berakal), kecuali bagi mereka yang memiliki uzur syar’i seperti sakit atau sedang dalam perjalanan jauh.
Alasan yang Sering Diajukan untuk Tidak Sholat Jumat
Meski kewajiban ini jelas, banyak laki-laki Muslim yang tidak menghadirinya. Beberapa alasan umum yang sering dikemukakan meliputi:
1. Kesibukan Kerja
Di era modern, tekanan pekerjaan sering kali membuat seseorang merasa tidak punya waktu untuk melaksanakan sholat Jumat. Mereka mungkin merasa bahwa pekerjaan mereka terlalu mendesak untuk ditinggalkan. Misalnya, seorang pegawai toko yang khawatir kehilangan pelanggan, atau seorang pekerja pabrik yang jadwal kerjanya ketat.
2. Macet dan Lokasi yang Jauh
Di kota-kota besar, kemacetan sering menjadi penghalang untuk mencapai masjid tepat waktu. Beberapa pekerja kantoran mungkin berada di area yang tidak memiliki akses mudah ke masjid, sehingga merasa malas atau kesulitan menghadiri sholat Jumat.
3. Kurangnya Kesadaran Akan Pentingnya Ibadah
Tidak sedikit pula yang meninggalkan sholat Jumat karena kurangnya pemahaman tentang pentingnya ibadah ini. Sebagian menganggap bahwa sholat Jumat hanya sebatas pengganti sholat dzuhur tanpa menyadari nilai spiritual dan sosial yang terkandung di dalamnya.
4. Rasa Malas atau Prioritas yang Salah
Ada juga yang tidak mengikuti sholat Jumat karena alasan malas. Mereka lebih memilih beristirahat atau melakukan hal-hal yang dianggap lebih menyenangkan daripada memenuhi kewajiban sebagai seorang Muslim.
Meninggalkan sholat Jumat secara sengaja tanpa uzur syar’i memiliki dampak yang serius, baik secara spiritual maupun sosial. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa meninggalkan tiga kali sholat Jumat berturut-turut tanpa uzur, maka Allah akan mengunci hatinya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi)
Read More:
- 1 Meninggalkan Zona Nyaman: Langkah Awal Menuju Hidup yang Lebih Bermakna
- 2 Di Balik Sorotan: Kisah Cinta dan Tragedi Keluarga Diogo Jota yang Mengharukan
- 3 Bagaimana Satelit Memperbarui Data Transaksi Antar Bank: Proses, Teknologi, dan Keandalannya
Hadis ini menunjukkan betapa berat konsekuensi bagi mereka yang mengabaikan kewajiban ini. Ketika hati seseorang terkunci, ia akan semakin jauh dari kebaikan dan hidayah Allah SWT.
Secara sosial, sholat Jumat juga memiliki fungsi yang penting. Ibadah ini adalah momen bagi umat Muslim untuk berkumpul, mendengarkan khutbah yang memberikan pencerahan, dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Dengan tidak mengikuti sholat Jumat, seseorang kehilangan kesempatan untuk terhubung dengan komunitasnya dan mendapatkan inspirasi dari pesan-pesan keagamaan.
Bagaimana Mengatasi Kesibukan agar Tetap Bisa Sholat Jumat?
Bagi kaum Muslimin yang merasa kesulitan meluangkan waktu untuk sholat Jumat, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Atur Jadwal dengan Bijak
Jika pekerjaan menjadi penghalang, coba komunikasikan kepada atasan atau rekan kerja untuk memberikan waktu istirahat yang cukup saat waktu sholat Jumat tiba. Banyak perusahaan yang sudah memahami pentingnya ibadah ini bagi karyawannya.
2. Pilih Masjid Terdekat
Bagi mereka yang menghadapi kendala jarak atau kemacetan, carilah masjid yang terdekat dengan lokasi kerja atau rumah. Dengan demikian, waktu perjalanan dapat diminimalkan.
3. Tanamkan Kesadaran Spiritual
Penting untuk menyadari bahwa sholat Jumat adalah perintah langsung dari Allah yang tidak dapat ditawar. Dengan memiliki pemahaman ini, seseorang akan termotivasi untuk memprioritaskan ibadah di atas kepentingan duniawi.
4. Manfaatkan Teknologi
Saat ini, teknologi dapat membantu seseorang dalam mengatur waktu dan mengingatkan jadwal sholat. Aplikasi pengingat waktu sholat dapat menjadi alat yang berguna untuk memastikan Anda tidak melewatkan waktu ibadah.
Kesibukan duniawi tidak seharusnya menjadi alasan untuk meninggalkan sholat Jumat. Sebagai umat Muslim, kita harus memahami bahwa rezeki dan keberkahan berasal dari Allah SWT. Meluangkan waktu untuk memenuhi kewajiban ini tidak akan mengurangi rezeki, melainkan akan menambah keberkahan dalam hidup.
Bagi kaum laki-laki Muslim, sholat Jumat adalah sebuah kewajiban yang tidak boleh dianggap enteng. Dengan mengatur prioritas, menjaga komitmen, dan memahami pentingnya ibadah ini, seseorang dapat tetap menjalankan tanggung jawab duniawi tanpa melupakan tanggung jawab kepada Sang Pencipta. Sebuah refleksi yang patut direnungkan: Seberapa sibukkah kita hingga melupakan panggilan Allah di hari yang penuh keberkahan ini?
(KM)