Chinangkiak, Kabaminang.com – Pemerintah Kabupaten Solok menggelar acara Pelestarian Adat dan Peningkatan Kapasitas Niniak Mamak se Kabupaten Solok. Pada hari Kamis, 19 September 2024.
Acara ini berlangsung di Ball Room Chinangkiak Dream Park, Kecamatan X Koto Singkarak, dengan dihadiri oleh berbagai tokoh penting daerah.
Bupati Solok, Capt. H. Epyardi Asda, Dt. Sutan Majo Lelo, M. Mar, hadir secara langsung dan memberikan sambutan dalam kegiatan yang dianggap strategis untuk menjaga adat dan budaya di tengah perubahan zaman.
Turut hadir pula dalam acara ini, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, Armen AP, MM, para Camat, Walinagari, serta Niniak Mamak dan Cadiak Pandai dari seluruh nagari di Kabupaten Solok.
Ketua Forum Komunikasi Niniak Mamak (ForKAN), Adius Saleh Dt. Rajo Mudo, juga memberikan sambutan yang mengapresiasi inisiatif pemerintah daerah yang telah memfasilitasi pertemuan niniak mamak dari berbagai nagari di Kabupaten Solok untuk pertama kalinya dalam sebuah kegiatan resmi.
Dalam sambutannya, Adius Saleh menyampaikan rasa terima kasih kepada Bupati Solok atas perhatiannya terhadap adat dan budaya lokal, termasuk bantuan dana BKK yang disalurkan untuk memperbaiki rumah-rumah adat di Kabupaten Solok.
Selain itu, ia juga menyinggung sejumlah persoalan sosial seperti LGBT, tawuran, dan pengaruh negatif lainnya yang kini semakin sering terjadi di kalangan remaja. Menurutnya, niniak mamak memiliki peran penting dalam menjaga anak kemenakan mereka agar terhindar dari berbagai pengaruh buruk tersebut.
“Kami sebagai niniak mamak harus hadir di tengah masyarakat untuk menjaga dan melindungi generasi muda kita dari pengaruh buruk yang kian merajalela. Kegiatan peningkatan kapasitas niniak mamak ini menjadi langkah awal yang penting agar kami bisa berperan lebih aktif dalam membina anak kemenakan di nagari masing-masing,” ujar Adius Saleh.
Bupati Solok, Capt. H. Epyardi Asda, dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap pelestarian adat, budaya, dan nilai-nilai keagamaan. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap berbagai masalah sosial yang kini semakin marak terjadi, terutama di kalangan remaja.
Read More:
- 1 NU Dharmasraya Gelar Pelantikan GP Ansor Sekaligus Peringati Harlah ke-102
- 2 Bupati Solok Ikuti Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-79
- 3 Pemkab Solok Selatan Percepat Penyusunan RPJMD 2025-2030
Bupati mengingatkan bahwa perkembangan teknologi dan arus globalisasi yang pesat membawa dampak positif, namun juga negatif jika tidak disikapi dengan bijak.
“Kegiatan ini adalah salah satu bentuk perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Solok terhadap adat, budaya, serta keagamaan. Di zaman sekarang, banyak kasus yang menimpa remaja kita, mulai dari LGBT, tawuran, hingga pengaruh negatif media sosial. Oleh karena itu, peran niniak mamak sangat diperlukan untuk membina anak kemenakan kita di nagari ini agar tidak terpengaruh dari hal-hal negatif akibat perkembangan zaman dan teknologi,” tegas Bupati Epyardi.
Ia juga menyampaikan bahwa pemahaman dan pengamalan nilai-nilai adat, budaya, dan keagamaan merupakan salah satu isu penting dalam pembangunan di Kabupaten Solok.
Menurutnya, masalah ini harus segera ditangani dan dicari solusinya secara bersama-sama, dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk niniak mamak.
“Kami berharap seluruh peserta memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk mengkaji, menganalisis, dan mendiskusikan solusi yang konkret dalam mengatasi permasalahan agama, adat, dan budaya di tengah-tengah masyarakat kita. Selain itu, saya juga berharap pertemuan ini dapat mempererat silaturahmi antara niniak mamak di Kabupaten Solok, sehingga kita bisa bekerja sama lebih erat dalam menjaga kearifan lokal dan nilai-nilai tradisional yang kita warisi,” ujar Epyardi.
Acara ini diharapkan menjadi langkah awal yang penting untuk menyatukan visi dan misi niniak mamak dalam menghadapi tantangan sosial di masa kini.
Pemerintah Kabupaten Solok berharap kegiatan seperti ini dapat rutin dilaksanakan sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan adat dan budaya serta memperkuat jalinan silaturahmi antar tokoh adat di berbagai nagari.
Di akhir sambutannya, Bupati Epyardi menegaskan kembali komitmen pemerintah daerah dalam mendukung penuh pelestarian adat dan budaya, serta mengajak semua pihak untuk bekerja sama menjaga identitas lokal di tengah arus perubahan zaman. (tuber)