Kabaminang.com, Solok – Dalam rangka menyambut HUT RI ke-79, masyarakat Nagari Muaro Pingai, Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, mengadakan festival 99 makanan khas Nagari tersebut.
Festival yang digelar Jumat (16/8/2024) itu, dihadiri langsung oleh Bupati Solok yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Zulhendri, Ketua TP PKK Kabupaten Solok Hj. Emiko Epyardi Asda, Kepala OPD, Camat Junjung Sirih Neni Amelia, Ketua TP PKK Kecamatan Junjung Sirih, Forkopimcam, Walinagari Muaro Pingai, Dodi Hermen beserta Ketua TP PKK Nagari Muaro Pingai
Nindi Dodi Hermen, tokoh masyarakat Nagari Muaro Pingai dan masyarakat Nagari Muaro Pingai.
Ketua TP PKK Nagari Muaro Pingai, Nindi mengucapkan terimakasih kepada Bupati Solok dan Ketua TP PKK Kabupaten Solok beserta rombongan yang telah meluangkan waktunya pada acara Festival 99 makanan khas Nagari Muaro Pingai.
“Terimakasih atas kehadiran bapak ibu di Nagari kami ini. Saya selaku Ketua TP PKK Nagari Muaro Pingai merasa ikut bangga atas prestasi yang telah diraih oleh TP PKK Kabupaten Solok pada Jambore Tingkat Propinsi Sumbar beberapa waktu yang lalu. Semoga festival ini memunculkan berbagai macam UMKM dan meningkatkan nilai jual untuk produk khas, serta juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Nagari kami ini,” ucapnya.
Walinagari Muaro Pingai, Dodi Hermen berharap dengan kehadiran Ibu Emiko selaku Ketua TP PKK Kabupaten Solok bisa memberikan masukan dan motivasi untuk TP PKK di Nagari kami, sebab di bawah kepemimpinan ibu Emiko banyak prestasi yang diraih, oleh karena itu kami mohon bimbingan dan arahannya.
“Selain PKK, telah banyak prestasi yang telah didapatkan oleh Kabupaten Solok, di bawah kepemimpinan Bupati kita Epyardi Asda, berbagai prestasi dan penghargaan telah diraih, hal ini membuktikan bahwa Kabupaten Solok saat ini berada pada keadaan yang jauh lebih baik,” katanya.
Atas semua yang telah diraih, maka dari itu, sebut Wali Nagari kami dari Nagari Muaro Pingai juga ingin menunjukkan prestasi. Baik itu tingkat Kabupaten maupun Nasional.
“Dapat kami laporkan selain dalam rangka menyambut HUT RI ke-79, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan kepada generasi muda makanan khas Nagari Muaro Pingai, sehingga nantinya makanan khas ini bisa terus dilestarikan oleh generasi kita ke depan,” jelasnya.
Read More:
- 1 Wabup Candra : Akan Bawa Anak Muda Kreatif GESID untuk Percepatan Pembangunan di Kabupaten Solok
- 2 Pemkab Dharmasraya Gelar Buka Bersama, Perkuat Sinergi dengan DPRD dan OPD
- 3 Bupati Solok Resmikan Launching Perdana Pembayaran PBB P2 Tahun 2025
Emiko dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada panitia karena telah mengundang kami untuk hadir di acara Festival 99 makanan khas Nagari Muaro Pingai ini.
“Ini merupakan upaya dalam memperkenalkan budaya kita yang beragam dan kekayaan alam kita khususnya di Muaro Pingai ini. Mari kita jaga dan kembangkan kearifan lokal kita ini, serta jadikan kegiatan ini menjadi daya tarik wisatawan,” harap Emiko.
Emiko juga berharap kepada generasi muda agar ikut serta melestarikan budaya, sehingga budaya dan kearifan lokal di Nagari Muaro Pingai ini dapat terjaga dari masa ke masa.
“Semoga melalui kegiatan ini akan muncul UMKM makanan lokal kita, sehingga bisa berkontribusi meningkatkan perekonomian khususnya di nagari Muaro Pingai ini,” harap Emiko lagi.
Bupati Solok dalam hal ini diwakili Kepala Dinas Kesehatan Zulhendri, menyampaikan permohonan maaf karena Bapak Bupati tidak bisa hadir karena ada kegiatan yang tidak bisa beliau tinggalkan.
“Atas nama Pemkab Solok, kami memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah menginisiasi kegiatan festival 99 makanan khas ini. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang kreatif dan sangat bermanfaat bagi kita semua,” katanya.
Disampaikan Zulhendri, bahwa festival 99 makanan khas ini juga sangat berperan penting. Dimana selain sebagai ajang melestarikan kebudayaan, festival ini juga bisa menjadi salah satu upaya penurunan stunting, apalagi produk lokal yang diolah merupakan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi salah satunya seperti ikan.
“Semoga dengan adanya festival ini dapat membuat generasi muda kita bisa melihat bagaimana proses pembuatan dan pengolahan makanan, sehingga generasi muda kita dapat melestarikan kearifal lokal kita hingga turun menurun,” tuturnya. (NGK)